Dalam rangka memeriahkan milad ke-12 Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Anwar, kegiatan donor darah bertajuk “Semar Dodeka” digelar pada Senin (19/05) di Gedung Sport Center STAI Al Anwar. Acara tersebut diselenggarakan sebagai bentuk kepedulian sosial dan solidaritas kemanusiaan. Kegiatan berlangsung lancar dan disambut baik oleh para mahasiswa/i. Selain sebagai aksi sosial, donor darah ini juga menjadi momen untuk mempererat hubungan antar mahasiswa dan masyarakat dalam semangat milad kampus.
Widyantono, perwakilan dari Palang Merah Indonesia (PMI), menyampaikan bahwa kegiatan donor darah kali ini melibatkan empat orang petugas dari Palang Merah Indonesia (PMI).
Proses donor darah dimulai sejak pukul 08.00 WIB, diawali oleh peserta putra hingga pukul 10.30, kemudian dilanjutkan oleh peserta putri hingga selesai. Namun, kegiatan ini tidak lepas dari beberapa kendala teknis di lapangan. Banyak mahasiswi yang mendaftar sebagai pendonor, terpaksa gagal mengikuti proses donor karena hasil pemeriksaan awal menunjukkan kadar hemoglobin (Hb) yang rendah, berat badan yang belum memenuhi syarat minimum, serta tekanan darah yang kurang stabil.
Selain itu, antusiasme mahasiswa yang tinggi juga menghadirkan tantangan tersendiri. “Banyak yang masih ingin donor darah, tapi sayangnya kuotanya terbatas.” jelas Widyantono.
Pembatasan ini bukan tanpa alasan. Darah yang telah diambil masih akan melalui proses pemeriksaan lanjutan di laboratorium, seperti uji virus dan golongan darah. Selain itu, darah memiliki masa kadaluwarsa dan tidak bisa disimpan terlalu lama.
“Kalau kita terima terlalu banyak, sementara kebutuhan darah tidak sebanyak itu, justru akan jadi sia-sia. Makanya kami harus menyesuaikan dengan kebutuhan dan kapasitas yang ada,” tambahnya. Meski demikian, pihak PMI mengapresiasi peningkatan antusiasme mahasiswa dibanding tahun sebelumnya.
Lebih lanjut, Widyantono juga menambahkan bahwa manfaat donor darah tidak hanya dirasakan oleh penerima, tetapi juga oleh pendonor itu sendiri. Setiap darah yang disumbangkan akan diperiksa secara menyeluruh, dan jika ditemukan indikasi penyakit serius, pihak PMI akan menghubungi pendonor secara langsung untuk penanganan lebih lanjut.
Kegiatan berjalan dengan lancar dan penuh antusias, proses donor darah ini tidak hanya menjadi bentuk kegiatan sosial, tetapi juga untuk mempererat hubungan mahasiswa dan sesama masyarakat.