P3M STAI Al-Anwar Sukses Gelar Workshop Pelatihan Penulisan Artikel Pengabdian!

Bagikan

P3M STAI Al-Anwar Sukses Gelar Workshop Pelatihan Penulisan Artikel Pengabdian!

Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) STAI Al-Anwar menyelenggarakan Workshop Pelatihan Penulisan Artikel Pengabdian pada Kamis –  Jum’at, 11 – 12 September 2025 yang bertempat di Hotel Gajah Mada, Rembang.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dosen dalam menulis dan mempublikasikan Laporan Pelaksanaan Kegiatan (LPK) KKN menjadi artikel pengabdian yang layak terbit di jurnal ilmiah.

Workshop ini menghadirkan narasumber Rahardi, S.pd, yang membagikan materi seputar Teknik menulis LPK KKN menjadi artikel pengabdian, pemilihan jurnal serta kiat-kiat publikasi. Para peserta tampak antusias selama praktik dan konsultasi langsung dengan pemateri.

Dalam sambutannya, Ketua STAI Al-Anwar, Dr. K.H Abdul Ghafur Maimoen, M.A. menyampaikan terima kasih kepada peserta yang ikut berpartisipasinya. Ia menegaskan bahwa publikasi artikel pengabdian merupakan bentuk tanggung jawab sosial akademik dalam mendukung pengembangan masyarakat.

Sementara itu, Ketua P3M, Abdul Najib, M.Ag, berharap sistem yang dibangun oleh P3M ini dapat menjadi salah satu referensi utama kajian Islam sebagaimana cita-cita STAI Al-Anwar. Sehingga, dosen mampu terlibat dengan cara sendiri untuk menciptakan referensi utama tersebut.

Acara yang telah digelar untuk kelima kalinya ini menjadi bukti komitmen P3M STAI Al-Anwar dalam mendukung dan meningkatkan kapasitas dosen dalam menulis dam mempublikasikan hasil pengabdian kepada masyarakat.

Menutup acara, Ketua P3M, Abdul Najib, M.Ag., menyampaikan bahwa antusiasme peserta menjadi kunci suksesnya workshop ini. Ia menambahkan, melihat banyaknya laporan PKM yang berpotensi jadi artikel, P3M berinisiatif membentuk jurnal PKM sendiri.

Wakil Ketua II STAI Al-Anwar, Ali Ja’far, S. Hum, M.A., turut menekankan pentingnya langkah strategis tersebut. Menurutnya, masih banyak draft artikel pengabdian yang menumpuk namun belum sempat terpublikasikan. “jurnal pengabdan ini kalo disimpan tidak akan relevan, beda dengan jurnal penelitian. Makanya perlu buat jurnal sendiri, publish sendiri agar lebih make sense”. Jelasnya.