
Sarang- STAI Al-Anwar Sarang Rembang menyelenggarakan Rapat Senat Terbuka Wisuda ke-VI Program Sarjana Tahun 2023. Bertempat di Gedung KH. Maimoen Zubair, acara berlangsung hari Sabtu (18/03) mulai pukul 07.00-12.00 WIB. Acara digelar sebagai program tahunan dalam rangka pelepasan wisudawan STAI Al-Anwar Sarang. Dihadiri berbagai tamu undangan, kyai dan masyayikh, pejabat, dosen, civitas academika, serta wali santri STAI Al-Anwar Sarang. Gedung dipadati tamu undangan, acara berjalan dengan khidmat.
Diawali dengan PSM Ekantika voice yang menyanyikan Lagu Kebangsaan Hymne dan Mars STAI Al-Anwar, wisuda dibuka oleh Ketua STAI Al-Anwar Sarang, Dr. KH. Abdul Ghofur Maimoen, MA. Pembacaan ayat suci oleh saudara Muhammad Muadz dilanjutkan pembacaan Surat Keputusan Ketua oleh Sekretaris Senat, Bapak Abdullah Mubarak, Lc., M. Th. I.
Wisudawan yang dikukuhkan berjumlah 216 mahasiswa dengan rincian 113 mahasiswa Program Studi IQT (Ilmu al-Qur`an dan Tafsir) dan 103 mahasiswa Program Studi PGMI (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah). Selanjutnya pelepasan wisudawan program studi IQT dan PGMI oleh Kaprodi Bapak Abdul Wadud Kasyful Humam, M. Hum dan Herman Khunaivi, M. Pd.
Acara dilanjutkan dengan pembacaan ikrar setia lulusan STAI Al-Anwar Sarang oleh seluruh wisudawan dipimpin oleh saudari Novita Noer Aini, S.pd. Disusul dengan penyerahan surat keputusan wisudawan kepada ikatan Alumni STAI Al-Anwar Sarang oleh Ketua, Dr. KH. Abdul Ghofur kepada bapak Ahmad Mushonnif Alfi, M. Ag.
Tak lupa sesi pemberian penghargaan kepada wisudawan terbaik bidang akademik dan non-akademik. Wisudawan terbaik Prodi IQT diraih oleh Linatun Nashihah dengan IPK 3, 69 dan Arina Ma Yanfa’una dari prodi PGMI dengan IPK 3, 72. Selanjutnya sambutan kesan dan pesan wisudawan diwakili oleh saudara M. Abdul Latif, S. Ag. Beliau mengucapkan terimakasih terhadap pengasuh dan seluruh jajarannya yang telah berupaya memajukan kampus tercinta serta merasa bangga menjadi lulusan STAI Al-Anwar.
“Kami belajar arti perjuangan, pengorbanan dalam berjuang untuk meraih cita-cita. Bangga lulus dari STAI Al-Anwar. Kebanggan lulusan STAI dengan visinya yang hebat. Semoga kita semua dekat dengan visi kita menjadi rujukan utama kajian islam, pelestari, menjaga nama baik kampus tercinta. Beliau Gus Ghofur dan seluruh jajaran yang telah berupaya memajukan kampus kita tercinta. Tidak ada kata yang bisa kami ucapkan selain jazakumullahu ahsanal jaza, dan ingat menjadi mahasiswa tidak boleh berhenti tetapi terus berjuang atas ilmu dan gelar terus diraih selama hayat ditanggung badan” beber Abdul Lathif
Dilanjutkan sambutan oleh Ketua STAI Al-Anwar Sarang, Dr. KH. Abdul Ghofur Maimoen, MA. Beliau mengatakan bahwa mahasiswa STAI Al-Anwar sekarang berjumlah 1500. Beliau mengucapkan terimakasih atas kehadiran santri disini yang luar biasa. Beliau juga berharap STAI menjadi lingkungan fikih dan menjadi bagian dari pondok Sarang yang sering melahirkan ulama-ulama fikih. Beliau juga meminta do’a supaya penggarapan proyek Gedung KH. Maimoen Zubair segera terselesaikan.
“lingkungan kampus ini semoga menjadi bagian dari sarang yang melahirkan ulama-ulama fikih. Terimkasih telah berkenan menggabungkan putra-putrinya disini. Doakan kami kuat dan membimbing seperti yang diharapkan. Terimakasih, saya mengharapkan do’a setulus-tulusnya semoga bisa membimbing santri sebaik-baiknya. Saya sangat-sangat mencintai santri. Minta maaf jika kurang perhatian, saya minta maaf. Terimakasih atas teman-teman semua, baik yang memberi materi atau doa. Semoga segera bisa pantas gedung ini sebesar namanya, Gedung Maimoen Zubair.” Dawuh Gus Ghofur dalam sambutannya
Dilanjutkan sambutan oleh Ketua Menteri Agama, Bapak KH. Yaqut Cholil Choumas. Beliau bercerita mengenai sosok Gus Ghofur dan almarhum KH. Luthfi Thomafi, sahabat diskusi beliau mengenai kemajuan STAI Al-Anwar. Beliau terus komitmen untuk membesarkan STAI tentu dengan bertahap. Menag bertanggungjawab untuk menuntaskan pekerjaan ini. Beliau juga menyinggung mengenai keunikan model pembelajaran STAI Al-Anwar yang berbasis pesantren dimana pendidikan asli Indonesia itu adalah pesantren dan kualitas berfikir itu diajarkan di Pesantren.
“STAI akan besar, Gus Yaqut akan menuntaskan pekerjaan ini secepatnya. Tanggungjawab atas STAI bisa kami tuntaskan, Seluruh kyai telah bekerja keras yang seharusnya menjadi panggul Negara, jadi kami memberi rasa terimakasih sebesar-besarnya. STAI Al-Anwar mengelola dua model sekaligus menurut institusi dan pesantren. Pendidikan asli Indonesia adalah pesantren. Semoga mahasantri dapat menjadi singa-singa baru dimasyarakat. Kualitas menjadi raja diantara semua. Kuncinya adalah cara berfikir dan cara berfikir itu diajarkan di pesantren” urai Gus Yaqut dalam sambutannya sabtu (18/03)
Ketua Panitia Wisuda ke-VI, Bapak Moh. Asif. M. Ud berharap bahwa alumni nantinya tidak hanya bekerja tetapi juga meneruskan ke perguruan tinggi ternama. Linatun Nashihah, salah seorang wisudawan terbaik memberi pesan dan tips bahwa yang terpenting adalah tekun dan selalu ingat target serta menyertakan masyayikh disetiap langkah.
“yang penting tekun dan selalu ingat target, meskipun kaya gitu tidak selalu dicapai dengan mulus, selalu ada kegagalan tapi ya kita selalu berusaha untuk melakukan perubahan dan paling penting menyadari posisi kita disini apa yang dibutuhkan oleh masyarakat, niat kita untuk selalu mengabdikan diri kepada masyayikh , mbah Moen. Sertakan Masyayikh, sertakan babah mamah, mbah Moen disetiap langkah. Niatkan untuk kebaikan, niatkan untuk khidmah, niatkan untuk memajukan STAI Al-Anwar” urai saudari Linatun Nashihah ketika kami temui sabtu siang.
Acara ditutup dengan do’a yang dipimpin oleh KH. Abdullah Ubab Maimoen. Disusul penutupan Rapat Senat Terbuka STAI Al-Anwar Sarang Tahun 2023 oleh Ketua, Gus Ghofur.
Selain Menteri Agama, KH Yaqut Cholil Coumas beserta sekjennya, Muchammad Siddiq Sisdiyanto, turut hadir ketua PP Anshor dan Ketua panitia satu abad NU, ketua Direktur Diktis Prof. Dr. Zainah Hamdi, M. Ag, Prof. Dr. Imam Taufiq, M. Ag selaku Koordinator Kopertais Wilayah X Jawa Tengah, Bapak Mukhlisin Ma’ruf, Wakil Gubernur Jawa Tengah, KH. Taj Yasin Maimoen serta para masyayikh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang.
Reporter : Muthoharoh