[et_pb_section admin_label=”section”]
[et_pb_row admin_label=”row”]
[et_pb_column type=”4_4″]
[et_pb_text admin_label=”Text”]
Kamis (02/06), STAI Al Anwar berhasil menghadirkan penulis novel kenamaan yang telah masyhur di Indonesia, Yakni, KH. Habiurrahman El-Shirazy yang akrab dipanggil dengan Kang Abik. beliau diundang guna menjadi pemateri dalam “Sinau Sastra” yang mengambil tema “Transformasi Nilai-nilai agama dalam dunia sastra ”
Acara yang dipanitiai oleh pengurus perpustakaan STAI Al-Anwar dan bekerjasama dengan Lebaga Pers Mahasiswa (LPM) Garda Pena ini merupakan sebuah agenda penting yang digagas dalam rangka memeriahkan pekan pustaka yang diagendakan oleh kampus. Tujuan utama dari diadakannya acara ini adalah untuk meningkatkan minat baca para mahasiswa dan mengingatkan kepada seluruh masyarakat betapa membaca adalah hal yang sangat penting.
Dalam sambutannya, Dr. KH. Abdul Ghofur Maimoen, selaku Ketua STAI Al Anwar mengingatkan kepada para hadirin betapa minat baca warga Indonesia sangat minim. Padahal di Negara-negara Eropa dan tetangga membaca sudah menjadi makanan wajib sehari-hari. “jangan heran nanti kalau kita naik pesawat, di Perancis misalnya, kita akan menemukan buku di depan setiap kursi penumpang. ” terang Doktor lulusan Al-Azhar tersebut.
Respon positif yang dilakukan oleh STAI Al Anwar dalam krisis minat baca ini mendapat sambuatan yang meriah. Tidak hanya para mahasiswa, acara tersebut juga dihadiri oleh para santri dari berbagai pondok pesantren di Sarang, Rembang serta berbagai Instansi pendidikan yang berada di Rembang dan sekitarnya. “Kehadiran Kang Abik ini membawa motivasi tersendiri bagi kita. Dahulu hanya melihat beliau melalui buku-bukunya, youtube, internet, sekarang Alhamdulillah hadir di tengah-tengah kita”. Terang Akrom Adabi, salah seorang mahasiswa STAI Al-Anwar asal kota Batik, Pekalongan.
Pembukaan acara ini juga dihadiri oleh ulama karismatik Sarang, Pengasuh PP Al Anwar, KH. Maimoen Zubair yang lebih familiar dengan nama Mbah Mun. Kehadiran Mbah Mun dalam acara tersebut turut membawa keberkahan dan suasana tersendiri. Dengan segudang ilmu dan wawasan yang beliau miliki, beliau menyampaikan berbagai informasi penting. Selain itu beliau juga membawa berbagai cerita yang apik dan inspiratif yang menggugah semangat belajar para hadirin. “Wong Islam nek gak roh dji sam soe (234) yo ra patek Islam. Mergo wong nek Sholat iku nek ora loro, yo telu yo papat.” Tutur beliau dengan guyonan serius filosofisnya.
Acara sinau bareng sastra tersebut secara resmi dimulai pada pukul 13.10 WIB.dengan dimoderatori oleh Akrom Adabi, Mahasiswa semester 8 STAI Al Anwar. Dalam seminar tersebut, Kang Abik ditemani oleh salah seorang pengamat sastra, Muh Najib Bukhori. Diskusi tersebut berjalan semakin renyah karena keduanya, selain sama-sama terlahir di Semarang, keduanya juga teman akrab di Al-Azhar Kairo.
Muh. Najib Bukhori menyampaikan, sastra memiliki kekuatan tersendiri dalam mempengaruhi pembacanya. Sastra memiliki kekuatan yang mampu menggiring mainset dari pembaca kepada apa yang dikehendaki oleh penulis. “ Orang Barat, Nietzsche misalnya, memiliki pengaruh yang sangat besar di dunia Barat, padahal dia hanya menuangkannya lewat sastra.” Tegas Dosen Oksidentalisme STAI Al-Anwar tersebut.
Pada kesempatan lain, Kang Abik, dengan keluasan ilmu dan wawasan yang dimilikinya, beliau berbicara panjang lebar mengenai sastra. Beliau menyampaikan materi dengan begitu renyah dan berisi. Menurut beliau, Orang-orang barat seperti Amerika atau di Asia, Jepang misalnya, telah berhasil membangun sebuah kekuatan tersendiri melalui sastra. Sastra memiliki kekuatan yang memberi pengaruh besar yang dapat menggiring presepsi pembaca. “Gak ada orang Amerika itu kalah dalam film-film mereka, mereka selalu jadi pahlawan”. Ungkap Kang Abik, Novelis yang tulisanya kerap menjadi best seller tersebut.
Selain itu, Kang Abik juga membagi tips seputar menulis novel, dari yang pemula sampai menjadi best seller. Semua itu tidak lepas dari usaha dan semangat dalam menjalani hobi yang digelutinya. Menurut kang Abik, mengawali dari apa yang kita suka adalah pijakan penting dalam melangkah, selanjutnya dalam menulis, penulis harus membangun sebuah ide yang matang. “kesalahan yang sering dilakukan oleh penulis pemula adalah menganggap idenya sudah matang kemudian mulai menulis, maka yang terjadi kemudian adalah ia kebingungan di tengah jalan. Dan berhenti”. Jelas Kang Abik dalam membagikan tips-tips suksesnya.
Acara tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang apik dari para hadirin. Pada akhir acara, Ketua STAI Al-Anwar, Dr. KH. Abdul Ghofur Maimun sempat memberikan kenang-kenangan kepada KH. Habiburrahman El-Shirazy dan dilanjutkan sesi foto-foto bersama. Acara tersebut berlangsung dengan lancar serta meriah dan berakhir pada jam 17.00 WIB sore.
[/et_pb_text]
[/et_pb_column]
[/et_pb_row]
[/et_pb_section]
1 komentar
populra resmål 2017, Tuesday, 15 Aug 2017
Someone essentially help to make seriously posts I would state.
This is the very first time I frequented your web page and thus far?
I amazed with the research you made to create this particular publish
amazing. Fantastic job!