Sarang- Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Anwar Sarang Rembang kembali mengharumkan nama kampus. Dua hari yang lalu, tepatnya tanggal 7-8 Januari 2023, sebanyak 11 mahasiswa semester 3 dan 5 Prodi IQT dan PGMI mengikuti ajang lomba pencak silat Bandung Lautan Api Internasional Championship 4th di Jawa Barat. Lomba ini merupakan event tahunan yang diadakan oleh “Sayap Rajawali” sebagai EO resmi dibawah IPSI. Lomba diadakan di Gor futsal ITB Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.
Event ini merupakan lomba pencak silat International pertama setelah covid-19. Maka dari itu, Pagar Nusa STAI Al-Anwar mendaftarkan diri pada turnament kali ini. UKM Pagar Nusa mendaftarkan sebelas anggotanya untuk ikut bertanding. Dari kesebelas itu, semuanya berhasil menyabet medali setelah lolos babak penyisihan. Total kesebelas medali tersebut terdiri atas 3 medali emas, 2 medali perak, dan 3 medali perunggu.
Persiapan turnamen peserta sendiri bisa dikatakan serius. Persiapan peserta lomba sudah dilakukan sebulan setengah sebelum turnament dimulai. Para atlet rutin jogging pagi setiap pagi dan pemusatan latihan 5 kali dalam seminggu. Yaitu ahad siang, senin siang, rabu siang, selasa malam dan malam jum’at. Kontingen dan Official juga mempersiapkan latihan sparing tanding sebelum hari-H keberangkatan dengan atlet Kejurcab Tuban.
“Alhamdulillah berkat rahmat Allah dan karunianya kami berhasil meraih 11 medali. Para atlet sudah berlatih selama sebulan lebih, walaupun masa latihannya berbentur dengan UAS tetapi tidak mengurangi semangat mereka untuk berlatih dan meraih juara”, Ucap Alif Rifa’i selaku ketua UKM Pagar Nusa STAI Al-Anwar.
Izzi Muqtafa salah seorang peserta mengatakan bahwa lomba ini merupakan pengalaman yang berharga baginya.
“Tentu ini pengalaman sangat berharga sekali untuk atlet Pagar Nusa khususnya saya, dan ini merupakan motivasi untuk atlet-atlet silat STAI Al-anwar kedepannya agar lebih baik lagi dan bisa memperoleh kemenangan lebih dari turnament tahunan ini” Ungkap fafa, sapaan akrabnya yang berhasil meyabet medali perunggu.
Muhammad Afiq Robith bil Haqq, salah seorang peserta yang berhasil meraih medali emas berpesan kepada teman-teman bahwa jangan pernah berharap berhasil tanpa adanya proses.
“Jangan berharap hasil jika tanpa proses, hasil tidak ada artinya jika kita ragu untuk berproses karena dengan berproses kita akan faham dan tau sampai mana kita melangkah.”
Afiq nenambahi bahwa dia sangat bersyukur dapat pulang dengan perasaan bangga karena telah berhasil menang melawan emosional dirinya sendiri.
“Kalo perasaan setelah dapat juara sangat bersyukur sekali bisa pulang dengan bangga karena menang atas emosional diri sendiri dan berterima kasih atas semua elemen yang menjadi support system terutama kepada orang tua, pelatih, dan teman-teman semua yang sudah mendo’akan dan mendukung”. (shh/rep)
