RAIH JUARA I MQK PUTERI DI PORSENI IV UM MAGELANG

MAGELANG- PORSENI PTKIS (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta) Wilayah X Jawa Tengah ke-IV dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Magelang (UMM) 17-18 Nopember. Cabang yang dilombakan meliputi MQK (Musabaqah Qiroat Kutub), MTQ (Musabaqah Tilawah Al-Qur’an), Cabang olahraga futsal, dan Bulu Tangkis. Porseni kali ini sangat semarak karena diikuti 37 PTKIS.

STAI Al Anwar Sarang mengirim 26 kontingen. Berangkat dari Sarang pukul 14.30 dan sampai di lokasi 22.45. Sejenak menunaikan sholat ashar di Masjid kaliori, kemudian melesat menuju Magelang. Setelah 7 jam perjalanan, mereka beristirahat di Rumah Makan Lestari yang terletak di kecamatan Secang. Kemudian meneruskan perjalanan hingga sampai UMM yang terletak di Mertoyudan. Sampai di lokasi kontingen putera diarahkan ke Gedung Fakultas Teknik Informatika, kontingen puteri ke Gedung Fakultas Hukum. Setelah sholat, para kontingen beristirahat. Yang terlihat, Iskandar Mansibul A’la menyiapkan beberapa materi besok. Juga, Zulfa Khoirur Rikza saat itu mencari tanah lapang yang dapat digunakan sebagai perenggangan kontingen futsal dan bulu tangkis tepat setelah sholat subuh.

Pembukaan Porseni IV dilaksanakan di depan Gedung Fakultas Kesehatan UMM pukul 09.00. Setiap kontingen berdiri di belakang panitia yang membawa tulisan masing-masing PTKIS. Turut hadir Koordinator Porseni PTKIS Kopertais X; Muhibbin, Rektor UMM; Eko Muhamad Widodo, para tokoh, akademisi, dan pejabat di kalangan pemerintah. Porseni diadakan bukan hanya untuk perlombaan melainkan juga merekatkan silaturahmi antar PTKIS. “Kita adakan perlombaan yang fair-play.” Ujar Muhibbin.

Dalam kesempatan kali ini Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tak dapat hadir, kemudian diwakilkan oleh Dinas Terkait. Gubernur menitipkan beberapa pesan agar menjaga toleransi, menjauhi narkoba, himbauan terkait terorisme, serta penggunaan media sosial yang sehat. “Jari-jarimu bisa membuat jeruji untukmu.” pesan Gubernur.

Pasca pembukaan, perlombaan dimulai. Di cabang MQK, Kontingen MQK Iskandar Mansibul A’la dan Yuyun Maghfiroh mendapat nomor urut 11 dan 14. Artinya, mereka tampil sebelum dzuhur. Ternyata sampai nomor urut 10, waktu tidak mencukupi sehingga harus dihentikan untuk menunaikan sholat dzuhur. Kitab yang diperlombakan adalah Tafsir Al-Maraghi. Disana ada 3 juri yang memberi masing-masing memberi satu pertanyaan. Pertanyaan meliputi Sharaf, I’lal, nahwu, balagah, hingga maksud dari materi yang dibaca peserta dan waktu yang diberikan adalah 10 menit. Pertanyaan yang diajukan ke Iskandar adalah lafald Mabniyyun. Juri menyuruh untuk meng-i’lal. Sama seperti sorogan, juri terus mencari celah dari jawaban yang disampaikan. Suasana berjalan hangat. Hingga pada akhirnya sampai pada kalimat “Kenapa wawu harus diganti dengan ya’?” dan kata istiarah. Ketika Yuyun tampil, dia mendapat cercaan pertanyaan lafald Kuwwirat. Suasana juga terasa hangat. Endingnya, Yuyun Maghfirah menyabet Juara I MQK Kategori puteri, sementara Iskandar Mansibul A’la Juara II MQK Kategori Putera.

Pada cabang MTQ, Unais Khudhaifi dan Dina Nur Farikha mendapat nomor urut 39 dan 42. Masing-masing mendapat ayat Az-Zumar 53 dan ali Imran 30. Waktu yang diberikan juri berkisar 8-10 menit. Sayangnya Unais tak dapat mengulangi prestasinya 2 tahun lalu. Dina juga belum beruntung. Di cabang MTQ, tidak menyumbangkan medali.

Bulu Tangkis dan Futsal sama-sama tidak menyumbangkan gelar. Namun perjuangan para atlet harus diapresiasi. Di cabang ganda dan tunggal puteri, pasangan Zumrotun Najihah-Iin Nawati, Fina Mayla Ulifa sama-sama harus terhenti di perdelapan final. Sementara tunggal Putera; Slamet Firdaus harus takluk di babak semifinal setelah kalah dari Kontingen Universitas Muhammadiyah Surakarta; 21-13, 21-17. Ganda Putera juga harus tersingkir di babak semifinal setelah disingkirkan dalam laga yang sangat seru melawan Kontingen UNISNU Purworejo 17-21, 21-15, 16-21. Sementara futsal harus tersisih dalam fase knouck-out setelah tunduk dari STIS Madina Sragen dengan skor akhir 0-2.

“Anak-anak sudah bermain sangat bagus. Kesalahan ganda puteri hari ini adalah karena sebelum pertandingan enggan mengisi perut. Di tengah pertandingan dikasih bola panjang-pendek terus menerus, tentu menguras tenaga.” Ujar Pelatih Bulu Tangkis; Sutejo. Namun dalam hal ini, menurut Sutejo, secara keseluruhan anak-anak sudah menerima ilmu yang telah diberikan. Karena persiapan waktu yang singkat, sehingga mental anak-anak masih labil. Ke depan persiapan dimatangkan dan pembinaan secara penjang dilakukan. “Tadi saya sampai tak minum waktu Willi-Dakwah bermain. Soalnya sangat seru.” Ujar Pria yang menjaring atlet daerah Karesidenan Pati untuk dikirim ke PB Jarum atau PB Ragunan.

Adapun Juara Umum diraih UM Surakarta dengan perolehan 2 emas, 1 perak, dan 1 perunggu. Disusul Unwahas Semarang 2 emas dan 1 perak, Unsiq Wonosobo 3 perak, kemudian STAI Al Anwar Sarang 1 emas dan 1 perak. (*)