Menunggu Berbuka Puasa: Dosen STAI Al-Anwar Melakukan Kajian Tentang Perkembangan Diskursus Living Qur’an di Indonesia

Bagikan

Ketua STAI Al-Anwar Sarang Dr. K.H Abdul Ghofur, MA. Turut berpartisipasi dalam diskusi dosen yang membahas tentang tema living Qur’an yang berfokus pada penerimaan masyarakat muslim pesantren terhadap al-Qur’an. Acara ini diselenggaran oleh STAI Al-Anwar Sarang bertempat di Aula Hall pada Selasa 18 Maret 2025 pukul 16.00 WIB.

Diskusi ini dibuka dan dimoderatori oleh Ahmad Musonnif Alfi selaku anggota P3M (Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) STAI Al-Anwar Sarang. Dalam pembukaannya ia menyampaikan bahwa diskusi dosen yang dilaksanakan bertujuan untuk mengembangkan wawasan pengetahuan dan mengkritisi perkembangan kajian-kajian Islamic Studies yang ada di Indonesia.

Muhammad Jamil, Lc., M.Pd.I. selaku pemantik dalam diskusi kali ini berupaya membedah dan membaca secara kritis terhadap studi living Qur’an di Indonesia. Pasalnya, selama ini tokoh yang dianggap otoritatif dalam persoalan living Qur’an hanya Islah Gusmian dan Ahmad Rofiq dan tidak ada diskursus yang lebih komprehensif lagi. Dalam statemenya  Muhammad Jamil mengungkapkan bahwa temuan dari Ahmad Rofiq tidak lagi relevan karena saat ini penerimaan masyarakat muslim terhadap al-Qur’an bermacam-macam. Setidaknya Muhammad Jamil mengklasifikasikan model penerimaan al-Qur’an kedalam lima bagian yakni eksegesis, estetis, fungsional, eternal dan ekonomi.

Perdebatan dan pertukaran pemikiran berjalan cukup serius dan menarik, karena diskusi ini diikuti oleh seluruh Dosen dan Civitas Akadimika STAI Al-Anwar Sarang sampai pukul 17.30 WIB.

Diskusi ini ditutup dengan tahlil untuk memperingati haul K.H Zubair Dahlan, K.H Maimoen Zubair dan K.H Majid Kamil Maimoen dan diakhiri dengan buka bersama.