Surabaya- STAI Al-Anwar kembali menorehkan kualitasnya di kancah keademikan Indonesia. Kalau biasanya mahasiswanya yang melakukan hal tersebut, sekarang giliran dosennya. Ahmad Musonnif Alfi, pria kelahiran 25 Agustus 1992 merupakan dosen pengampu mata kuliah Sejarah Al-Qur`an dan Sirah Nabawiyah di STAI Al-Anwar Sarang, telah berhasil meraih prestasi Wisudawan Terbaik di UIN Sunan Ampel Surabaya pada prosesi wisuda yang ke-92 yang dilaksanakan pada tangal 20 Oktober 2020.
Bukan hanya berhasil lulus tepat waktu, namun ia juga memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang nyaris sempurna, yaitu 3.97. Pada wisuda kali ini Musonnif menjadi yang terbaik mewakili 205 wisudawan Program Magister dari sepuluh Prodi yang ada di Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA), antara lain Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Ekonomi Syariah, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Ilmu Hadis, Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Bahasa Arab, Komunikasi Penyiaran Islam, Hukum Tata Negara, dan Aqidah dan Filsafat.
Dalam sejarah UINSA ini adalah wisuda Pascasarjana terbanyak yang pernah ada, biasanya dari pasca hanya kisaran 50-70 wisudawan. “Yang pastinya kaget dan tidak menyangka ketika diumumkan sebagai Wisudawan Terbaik Program Pacasarjana pada upacara wisuda UINSA,” kata Musonnif dalam keterangannya (20/10).
Menurut Musonnif, predikat ini dipersembahkan sepenuhnya untuk guru-gurunya terutama Alm KH. Maimoen Zubair, Alm KH. Majid Kamil Maimun, Dr. KH. Abdul Ghofur Maimun, serta kedua orang tua sebagai pahlawan kehidupan yang luar biasa baginya. “Selanjutnya para tenaga pendidik dan kependidikan UINSA yang telah mengantarkan Saya memperoleh gelar Magister terbaik di Pascasarjana,” ujar Musonnif.
Musonnif adalah lulusan S-1 STAI Al-Anwar Sarang angkatan pertama yang kemudian melanjutkan S-2 nya di UIN Sunan Ampel Surabaya pada tahun 2018. Dari awal masuk di Pascasarna ia tidak memiliki target khusus dalam pencapaian prestasinya. Ia selalu berusaha melakukan yang terbaik dan mampu mengelola waktu semaksimal mungkin. Dengan capaian ini ia membuktikan bahwa lulusan STAI Al-Anwar dapat bersaing atau bahkan menjadi yang terbaik di tingkat lulusan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri di Indonesia.
Selama kuliah di UINSA, ia harus bolak-balik Sarang-Surabaya dengan perjalanan 4-5 jam, karena ia juga mempunyai tanggung jawab mengajar dan menjadi pengurus di Pondok Pesanren Al-Anwar 3. Ini dilakukannya dengan tidak mudah, karena ia harus membagi waktunya dengan banyak kegiatan di luar perkuliahan. Namun hal itu tidak menjadi halangan untuk menjadi yang terbaik. “Motivasi pribadi yakni sekali mencoba harus berhasil, karena waktu tidak akan terulang,” jelasnya.
“Saya selalu terinsipirasi dari guru utama alm. KH. Maimoen Zubair dan alm. KH. Majid Kamil, beliau berdua tidak pernah merasa berat dengan masalah yang dihadapinya. Semua masalah dianggapnya ringan sehingga tidak ada yang menjadi beban dalam kehidupan. Tips inilah yang menjadi pegangan saya dalam melakukan suatu hal. Padalah beliau berdua sangatlah sibuk dengan agenda kegiatan belajar mengajar, berpolitik, dan bermasyarakat, namun semua itu dianggap ringan.” ucapnya.
Musonnif berterima kasih kepada gurunya K.H. Abdul Ghofur Maimun atas dukungan dan bimbingannya sehingga mendapat hasil terbaik. “Terimakasih yang sebesar-besarnya saya haturkan kepada Dr. Abdul Ghofur Maimun yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk melanjutkan S-2 dan juga bimbingan, arahan, dan dukungan sehingga mendapatkan hasil yang sangat memuaskan dan mengharumkan nama STAI Al-Anwar Sarang. Terimakasih juga untuk semuanya yang telah membantu saya dalam melangkah lebih maju melalui pendidikan S-2 ini.” paparnya via telfon.
“Organisasi dan keilmuan adalah dua hal yang harus dapat berjalan dengan seimbang dalam diri seseorang. Apabila keduanya dapat berjalan dengan baik maka insya Allah orang tersebut juga akan menjadi baik. Orang yang pinter kadang-kadang ia kurang bersosialisasi dan berorganisasi begitu juga dengan orang yang terlalu berorganisasi ia juga kadang-kadang kurang dalam keilmuannya, maka keduanya harus seimbang,” tambahnya.
Ia berharap dengan raihan prestasi ini dapat menjadikan pelecut bagi para adik angkatannya dan juga para dosen STAI Al Anwar untuk selalu berprestasi. Karena menurutnya hal itu bukanlah hal yang tidak mungkin bagi masyarakat STAI Al Anwar, Hanya mau dan tidak mau-lah yang menentukan. (*)