Asy’ari dan Pemikiran Teologisnya
I. Pendahuluan Paruh kedua abad ketiga merupakan fase penting bagi perkembangan pemikiran di dunia Islam. Masa itu diwarnai kebebasan berpikir setelah beberapa dekade sebelumnya umat Islam hidup di bawah pemerintahan represif yang menjadikan paham Mu’tazilah sebagai teologi resmi pemerintah. Tiap orang bebas menyampaikan pendapatnya tanpa merasa takut akan mendapatkan tekanan dari penguasa. Iklim yang kondusif bagi perkembangan pemikiran Islam ini bermula ketika al-Mutawakkil yang berkuasa dari tahun 234-247 H. menghapus teologi Mu’tazilah sebagai teologi resmi penguasa dan memberikan keleluasaan bagi aliran lain, khususnya Ahlus Sunnah Wal Jama’ah. Isu Al-Qur`an sebagai...
Pembakuan Mushaf Uthmani
A. Pendahuluan Salah satu aspek kajian al-Qur’an yang paling mendapat perhatian dan menimbulkan banyak kontroversi adalah sejarah kodifikasi al-Qur’an dan pembakuan Mushaf Uthmānī. Sudah sejak abad 2 H. kajian sejarah al-Qur’an menjadi perhatian ulama Islam. Mereka melakukan kajian tentang perbedaan Mushaf yang beredar di beberrapa wilayah Islam. Ibnu Amir dengan Ikhtilāf Maṣāḥif al-Shām wa al-Hijāz wa al-‘Irāq, al-Kisā`iy dengan Ikhtilāf Maṣāḥif Ahlu al-Madīnah wa Ahlu al-Kūfah wa Ahlu al-Baṣrah, Khalaf bin Hisyam dengan Ikhtilāf al Maṣāḥif dan Ibnu Abi Dawud al-Sijistāny dengan al- Maṣāḥif adalah beberapa contoh kajian sejarah al-Qur’an...
AL-KUTUB AL-MU’TABARAH DI LINGKUNGAN NU DAN IMPLEMENTASINYA DI LAPANGAN
Pendahuluan Adalah hal yang wajar jika setiap komunitas ilmiah memiliki standar referensi: referensi mana yang layak dipakai dan referensi mana yang tidak layak dipakai. Dalam kajian hadis misalnya, Syiah menetapkan kitab klasik sebagi referensi otorotatif, yaitu: al-Kāfī karya al-Kulaynī, Man Lā Yaḥḍuruhu al-Faqīh karya al-Qummī, al-Tahdhīb dan al-Istibṣār keduanya karya al-Tūsī. Sementara di kalangan Ahlussunnah dikenal al-kutub al-sittah atau al-tis’ah sebagai rujukan otoritatif di bidang hadis. Di kalangan Wahabi karya klasik Abu Hamid al-Ghazali, al-Rāzī dan Tāj al-Dīn al-Subkī masuk dalam daftar kitab terlarang. Demikian pula karya kontemporer Abduh dan...
Perjalanan Sejarah Politik NU Sejak Berdiri Hingga Keputusan Kembali ke Khittah
Perjuangan politik umat Islam di Indonesia dalam setiap fase sejarahnya jarang terformat dalam proses tawar menawar yang seimbang dengan pemerntah. Pasang surut perjuangan umat Islam baik secara independen maupun melalui organisasi kemasyarakatan (ormas) memperlihatkan grafik mendatar dan hanya sesekali naik untuk kemudian menurun kembali. Dalam setiap babak perjuangannya hampir dapat dipastikan akan berkahir dengan terpinggirkannya peran politik umat Islam dalam negara. Sementara itu kedudukan umat Islam yang menempati posisi mayoritas tak dapat diabaikan begitu saja. Kepentingan umat Islam bagaimanapun juga harus terakomodasi secara reresentatif sejauh tidak berbenturan dengan prinsip-prinsip kepentingan...